SAID BIN MUSAYYIB
Keturunan
dan Nasab
Said bin Musayyib bin Khazn bin Abi Wahab bin Amru bin
'Aaidh bin Imron Bin Makhzum bin Yadhoh Abu Muhammad Al Qursy Al Makhzumy.
Beliau dilahirkan 2 (dua) tahun setelah Umar ra menjabat sebagai
Kholifah, atau ada yang megatakan 4 (empat) tahun di Madinah.
Kemuliaan
beliau dan Perjuangannya
Salam bin Miskin, Imron bin Abdulloh bercerita padaku, ia
berkata: "Bahwa Said bin Musayyib memiliki harta kurang lebih 30.000 lebih
di Baitul Mal, ia menafkahkannya, padahal ia telahn ditawari untuk diambil
kembali, namun ia menolak dan berkata: "Saya tidak butuh uang itu sehingga
Allah meghukumi aku dengan Bani Marwan.
Hammad bin Salamah: "Ali Bin zaid bercerita kepada
Kami, dikatakan kepada Said bin Musayyi: "Kenapa Hajjaj tidak mengutus utusan
kepadamu, tidak mengganggumu, tidak pula menyakitimu? Ibnu Musayyib menjawab:
"Demi Allah Aku tidak tahu, namun pada suatu hari Hajjaj masuk dengan
Bapaknya, lalu sholat dan tidak meyempurnakan ruku' dan sujudnya. Lalu Aku
ambil kerikil, lalu aku ia dengan kerikil itu. Beliau kira bahwa Hajjaj
berkata: "Setelah itu aku memperbagus sholatku".
Dalam kitab "At Thobaqot" milik Ibnu Musayyib,
anak-anak Hisam bercerita kepada kami, Abdulloh bin Ja'far bercerita kepada
kepadaku, Aabu Malih dari Maimun bin Mihron ia berkata: "Tatkala Abdul
Malik (Amirul Mukminin) tiba di Madinah ia berkata: "Lihatlah! Apakaah di
masjid salah satu dari Ahli Hadits kita?
Maka penjaga itupun keluar, sedangkan Ibnu Musayyib berada di halaqohnya,
lalu penjaga itu berdiri supaya Beliau melihatnya, dengan mengisayaratkan
dengan jari-jari tangannya, namun Ibnu Musayyib tidak meresponnya sedikitpun.
Dalam hati penjaga itu berkata: "Orang itu tidak mau memperhatikan saya,
mendekatlah ia kepada beliau, lalu memberikan isyarat lagi dan berkata:
"Tidakkah tadi Anda melihatku, saat aku memberikan isyarat, Said berkata:
"Apa maksud kedatanganmu? Penjaga itu berkata: "Tuanku bdul Malik
menyuruhku supaya anda menemuinya. Said berkata: "Benarkah ia mengutusmu
kepadaku? Ia berkata: "Tidak, tuanku hanya memerintahkan supaya melihat sebagian
ahli Hadist kita, dan kebetulan aku tidak melihatnya kecuali anda. Said
berkata: "Pergilah dan beritahukanlah aku bukanlah yang ia maksud,
keluarlah ppenjaga itu dengan berkata: "Syaikh ini memang bener-bener
sudah gila, lalu pergi dan mengabarkan kepada tuannya, maka Abdul Malik
berkata: "Itulah Ssaid bin Musayyib, biarkanlah ia.
Ssualiman bin Harb dan Amru bin 'Asyim: "Sallam bin
Miskin dari imron bin Abdulloh bin Tholhah al Khoza'I berkata: "Abdul
Malik bin Marwan Mengaji, tatkala tiba di Madinah, ia berrdiri dipintu masjid
lalu ia mengutus seorang kepada Said untuk memanggilnya dan jagan
menghardiknya, maka utusan itu dan dan berkata: "Datangilah Amirul
mukminin di depan pintu Masjid ia ingin berbicara denganmu.Said berkata:
"Siapa yang butuh, aku atau Amirul Mukminin, kalulah aku yang butuh tentu
aku yang akan mendatanginya, pulanglah
utusan itu, lalu ia kabarkan kepada tuannya, namun tuannya menyuruhnya kembali
dan katakanlah kepadanya; "Seperti yang pertama tadi. Begitu juga Said menjawab
dengan jawaban dengan yang tak berbeda dengan sebelumnya, penjaga itu berkata:
"Jikalau sekiranya Tuanku maju sendiri karena ulahmu, tidaklah aku datang
kecuali dengan kepalamu, Amirul Mukminin mengutusku kepadamu, namun kamu malah
membalasnya dengan berkata begini! Lalu said berkata: "jikalau sekiranya
ia mau berbuat kebaikan kepadaku, maka kebaikan itu untukmu juga, namun bila
yang di inginkan Selain itu, maka tidaklah aku perkenankan langkahku sehingga
ajal menjemputku. Maka utusan itu pulang dan menceritakan apa yang dikatakan
oleh Said, lalu Abdul Malik berkata: "Semoga Allah merohmati Abu
Muhammad".
Cobaan
dan Ujian beliau
Dengan kelembutan jiwa dan tegarnya beliau dalam kebenaran,
serta gigih dan istiqomahnya beliau dan memegang prinsip yang telah ia ucapkan,
membuat banyak dari segenap penguasa yang tidak suka dengan perbutan beliau.
Pada suatu ketika Abdul Malik bin Marwan ingin memintanya
untuk mendatanginya, namun tidak bisa, lalu ia mengutus 30.000 pasukan untuk
membawanya, maka beliau berkata: "Aku tidak butuh
Dalam cerita lain juga disebutkan tentang ketegaran beliau
dalam menjunjung tinggi kebenaran walupun hanya dia seorang. Diriwayatkan bahwa
said bin Musayyib hendak menelisihi hati nuraninya dalam menentukan yang paling
berhak untuk menjadi pemimpin, ia menahan diri dan berbait kepada Walid dan
Salman. Lalu beliau lebih memilih untuk ditebas lehernya dari pada jatuh dalam
kehinaan. Singkat cerita, Yahya bin said berkata: "Hisyam bin Ismail
menulis suraat ke Madinah ditujukan kepada Abdul Malik bin Marwan:
"Sesungguhnya penduduk Madinah
Damroh bin robi'ah, Roja' bin Jamil ia berkata: "Abdur
Rohman bin Abdil qori' berkata kepada Said bin Musayyib saat terjadinya pembaitan
kepada Walid dan Sulaiman di Madinah: 'Sesunggunya aku tunjukkan kepadamu 3
(tiga) hal, Said berkata: "Apa itu? Ia berkata: "Lepaslah martabatmu,
ia berkata: "Aku tidak akan merubah martabat yang telah aku bangun sejak
40 tahun. Lalu Abdur Rohman melanjutkan yang kedua: "Kamu keluar ke
khalayak ramai (mencari dunia), Said berkata; "Aku tidak akan menginfaqkan
hartaku dan menggunakan badanku terhadap sesuatu yang tidak aku niatkan,
sambung kata said menanyakan yang ketiganya; "apa yang ketiga". Ia
(Abdu Rohman) menjawab: "Bai'at", Said berkata: "Apa pendapatmu
jika Allah membutakan Hatimu sebagaimana Allah telah membutakan matamu, (memang
Abdur Roman orang yang buta). Lalu Roja' (perowi) berkata: "Lalu Hisyam
bin Ismail menyerunya untuk bai'at namun beliau menolak. Hisyam menulis surat
kepada Abdul Malik. Kemudian Abdul Malik membalas surat tersebut, "Ada apa
denganmu dengan said? Selama masih ada sesuatu darinya kita benci, kalau kamu
ingin, pukullalh 30 kali cambukan dan lucutilah pakiannya kecuali celana
dalamnya, lalu araklah ia supaya tidak ada orang yang ingin mengikutinya.
Keemudian Hisyam menyerunya namun, ternyata betul beliau tidak mau bahkan
menolak tawaran, dengan berkata: "Aku tidak akan berbai'at untuk dua
orang. Karena beliau menolak, maka Hisyam melaksanakan apa yang dipesankan oleh
Abdul Malik.
Di sunting oleh : Fikris Shofa Al Qudsy
Di Rilis ulang oleh : Gus Isqowi
0 komentar:
Posting Komentar