Tidur lebih mulya dari pada tahajjud

Tidur lebih mulya dari pada tahajjud

Imam Hambali termasuk salah satu pengagum berat Imam Syafi’i. Suatu hari Imam Syaifi bermalam di rumah Imam Hambali.    

     Kebetulan Imam Hambali mempunyai anak perempuan yang telah lama mendengar kehebatan Imam Syafi’i.

“ Ini adalah kesempatan bagi diriku untuk mengenal lebih jauh kepribadian Imam Syafi’I “, begitu bathin si gadis setelah mengetahui Imam Syafii hendak bermalam di rumah Bapaknya.

Setelah malam tiba, sebagaimana biasa Imam Hambali sibuk dengan dzikir, sholat tahajjud dan berdoa sementara Imam Syafi’I hanya rebahan sampai pagi.

     Ke esokan harinya, karena si gadis tadi tidakbisa menyembunyikan rasa penasarannya, maka bertanyalah ia kepada ayahnya perihal tamunya, “  Pak, aku  tidak tahu kenapa bapak demikian kagum kepada Imam Syafii. Semalam aku lihat beliau hanya rebahan dan tidur. Selepas sholat juga tidak berdzikir ? “.

     Sebelum Imam Hambali menjawab pertanyaan anaknya, kebetulan Imam Syafi’I datang menghampiri. Maka bertanyalah Imam Hambali kepada sahabatnya tersebut, “  Bagaimana keadaanmu semalam ? “.

Imam Syafii menjawab, “Aku belum pernah merasa bahagia seperti semalam”.

“ Apa yang membuatmu bahagia semalam”, Tanya Imam Hambali lagi.

“Sambil berbaring, semalam aku telah menyusun 100 masalah untuk kepentingan ummat” , Jawab Imam Syafii sambil tersenyum.

     Setelah Imam Syafii berpamitan, barulah Imam Hambali berkata kepada anaknya, “ Ketahuilah Nak ! Apa yang semalam dilakukan Imam Syafii sambil berbaring , jauh lebih bermanfaaat bagi kepentingan ummat dari pada yang Bapak kerjakan “.